About Me

header ads

Mengabdi Bukan Menyembah



Sedikit bercerita. Saya menginstall Al-Quran digital lewat play store ke HP Android untuk memudahkan sewaktu-waktu jika membutuhkan. Saya heran ternyata di dalam Al-Quran tersebut jika saya mencari kata mengabdi, hasilnya hanya ada satu kata, tepatnya pada terjemahan kata “liya’budun” dalam Q.S. Adz Dzariat [51:56] :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Hakikat Pengabdian Manusia (photo by pixabay)

Saya tertarik untuk membahasnya karena kata “abada” dalam berbagai bentuknya yang pantas diterjemah dengan kata “mengabdi”  jumlahnya ada banyak sekali. Dan kata tersebut diterjemah dengan kata “menyembah”. Maka ketika saya cari kata “menyembah” di situ, segeralah muncul di 40 surat. Total hasil ditemukan 89 kata menyembah! Luar biasa banyaknya dibanding 1 temuan dengan terjemah mengabdi. Demikian pula ketika saya mencoba cek dengan salah satu Al-Quran online, jumlah angkanya nyaris sama di kisaran itu.  Kata Bahasa Arab yang diterjemah dengan menyembah didominasi oleh kata “abada” dan “da’a” yang puluhan jumlahnya.
Language is communication, demikian orang bilang. Maka selain yang tersurat pada hakekatnya yang tersirat itulah yang penting, dengan catatan antara komunikator dan komunikan yang terlibat saling memahami apa yang dimaksud. Pada kasus translasi kata mengabdi menjadi menyembah bisa saja dimungkinkan bahwa yang dimaksud menyembah adalah mengabdi namun dalam bahasan maksud ayat di atas tampaknya praktek penyembahan yang dilakukan tidak sedalam makna mengabdi. Tidak bisa disepadankan antara mengabdi dengan menyembah.
Mari kita telisik kedua kata tersebut. Menurut kamus KBBI mengabdi dirinci sebagai berikut:
abdi/ab·di/ n 1 orang bawahan; pelayan; hamba; 2 budak tebusan;
-- dalem Jw pegawai keraton;
-- masyarakat pegawai pemerintah yang pada dasarnya mempunyai kewajiban melayani masyarakat;
-- negara pegawai yang bekerja pada pemerintah; pegawai negeri;
mengabdi/meng·ab·di/ v menghamba[i]; menghambakan diri; berbakti: mereka berjanji akan benar-benar ~ kepada nusa dan bangsa;
mengabdikan/meng·ab·di·kan/ v 1 menjadikan diri abdi; memperhambakan: kami ~ diri kepada negara; 2 menggunakan; memperuntukkan: ia telah ~ hidupnya bagi pendidikan;
pengabdi/peng·ab·di/ n orang yang mengabdi: jangan kamu menjadi ~ harta benda;
pengabdian/peng·ab·di·an/ n proses, cara, perbuatan mengabdi atau mengabdikan: ia memperlihatkan ~ nya kepada tanah air dan agamanya

 Sedangkan menyembah, KBBI merinci:
sembah/sem·bah/ n 1 pernyataan hormat dan khidmat (dinyatakan dengan cara menangkupkan kedua belah tangan atau menyusun jari sepuluh, lalu mengangkatnya hingga ke bawah dagu atau dengan menyentuhkan ibu jari ke hidung) mengangkat -- , menghormat dengan sembah; 2 kl kata atau perkataan yang ditujukan kepada orang yang dimuliakan: demikianlah -- Hang Tuah; berdatang -- , datang seraya berkata dengan hormatnya;
-- simpuh hormat dengan penuh takzim;
-- sujud hormat dan khidmat; penghormatan;
-- sungkem sembah dan sujud: ia melakukan -- sungkem sambil menangis di hadapan orang tuanya;
bersembah/ber·sem·bah/ v berkata dengan hormat dan khidmat;
menyembah/me·nyem·bah/ v 1 menghormati dengan mengangkat sembah: setelah - tiga kali di pintu depan, ia lalu masuk; 2 memuja (sesuatu sebagai Tuhan atau dewa): -Tuhan; - berhala; - matahari; - patung; 3 ki mengaku di bawah perintah; takluk: - ke Majapahit; - ke Siam;- menyimpuh berlutut seraya berdatang sembah; - panjang berdiri lalu menunduk sambil menyembah; - sujud duduk lalu membungkuk sambil menyembah;
menyembahkan/me·nyem·bah·kan/ v 1 memberikan (mengunjukkan dan sebagainya) dengan hormat: - seekor burung bayan kepada baginda; 2 menghidangkan (mempertunjukkan) film dan sebagainya: mereka - film tentang perjuangan merebut kemerdekaan pada tahun 1945; 3 menyampaikan (permohonan, surat, pemberitahuan, dan sebagainya) dengan hormat: -sepucuk surat kepada Presiden; - segala hal ihwalnya kepada Baginda;
sembahan/sem·bah·an/ n pujaan; yang disembah (dipuja);
persembahan/per·sem·bah·an/ n 1 hadiah; pemberian (kepada orang yang terhormat): berjalan sambil menjunjung - yang terdiri atas buah-buahan; 2 pemberitahuan (dengan hormat); 3 yang dihidangkan atau dipertunjukkan (seperti permainan, film): film kenang-kenangan - Perusahaan Film Negara;
mempersembahkan/mem·per·sem·bah·kan/ v menyembahkan; memberikan sebagai persembahan;
penyembah/pe·nyem·bah/ n orang yang menyembah; pemuja: - berhala;
penyembahan/pe·nyem·bah·an/ n 1 proses, cara, perbuatan menyembah; 2 pemujaan

Dari penjelasan KBBI di atas kiranya jelas berbeda antara mengabdi dengan menyembah. Karenanya pemaknaan yang lebih tepat tentang posisi atau hubungan manusia dengan Allah adalah bahwa yang satu sebagai pengabdi atau hamba dan satunya sebagai yang diabdi atau tuan. Orang mungkin saja menyembah patung, tetapi sulit dimengerti jika ada orang mengabdi atau menghambakan diri kepada patung.
Allah sebagai sang agung yang tak tersentuh mungkin saja diposisikan sebagai yang disembah, dipuja-puji, disujudi siang malam atau waktu-waktu tertentu. Tetapi Allah sebagai Tuan, yang diabdi, dimana manusia menghamba, maka akan ada perintah yang harus dilaksanakan, ada lararangan yang harus ditinggalkan. Pengabdian dengan demikian tidak bisa disejajarkan dengan penyembahan.
Karenanya orang muslim rajin berkata dengan lisannya, “sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam” (Q.S al-An'ām : 162).  Tidak hanya saat melakukan ritual atau sembahyang, tetapi seluruh aktifitas manusia yang menghamba kepada sang Tuan (Allah) adalah untuk sang Tuan semata.
Hanya Sang Big Bos lah yang sepantasnya didengar, ditaati, dan seterusnya. Dan tidak boleh ada penghambaan atau perbudakan manusia atas manusia lain jika sudah berikrar kepada-Nya seperti disebut dalam Surat Al-An’am di atas.
Allah Sang pencemburu pun tidak mau diduakan. Kita harus ingat itu. Karena mengabdi kepada dua tuan pada saat yang bersamaan akan membuat manusia memprioritaskan tuang yang satu di atas tuan lainnya. Sang Tuan tidak suka jika hamba-Nya mendua. Dia ingin pengabdian mahluk-Nya total hanya kepada-Nya baik dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan.
Hanya memuji-muji ditempat ibadah ritual semua orang mungkin bisa, tetapi bagaimana seluruh perbuatannya mencerminkan posisinya sebagai hamba Allah, itu yang tidak mudah apalagi jika ia berada di lingkungan yang bersepakat untuk hanya taat kepada-Nya dirumah ibadah saja, sedang di pasar, di parlemen, dan tempat lain sudah di luar wilayah ketaatan kepada-Nya.
 



[i] hamba/ham·ba/ n 1 abdi; budak belian: memerdekakan -- adalah perbuatan yang terpuji; 2 kl saya (untuk merendahkan diri): -- tidak berani mengatakannya, Tuanku; 3 ya, Tuan (sangat takzim): “Betulkah ini anakmu?” “ -- !”;
-- Allah manusia: sebagai -- Allah yang sadar, kita harus selalu bertakwa;
-- hukum petugas hukum; pelaksana hukum; polisi;
-- nafsu orang yang suka menurutkan hawa nafsunya;
-- sahaya berbagai-bagai hamba; segala hamba; segala budak;
-- (orang) tebusan budak belian;
berhamba/ber·ham·ba/ v 1 menjadi hamba; mengabdi: mereka ~ kepada raja; 2 mempunyai hamba: sang putri ~ empat orang; 3 memakai kata hamba (menyebutkan dirinya hamba): ia selalu ~ jika berkata-kata dengan atasannya;
menghamba/meng·ham·ba/ v mengabdi (kepada): bapaknya adalah pejuang yang selalu ~ kepada nusa dan bangsa;
menghambai/meng·ham·bai/ v menghamba kepada;
menghambakan/meng·ham·ba·kan/ v 1 memandang atau menganggap sebagai hamba; 2 menjadikan hamba: ia ~ anaknya kepada pedagang kaya itu;
penghambaan/peng·ham·ba·an/ n hal menghamba; hal menjadi hamba: ~ Raden Sumantri diterima dengan baik oleh sang Arjuna Sasrabahu;
memperhamba/mem·per·ham·ba/ v memperlakukan sebagai hamba; memperbudak: ia menyadari bahwa pengaruh uang dapat ~ orang;
memperhambakan/mem·per·ham·ba·kan/ v menghambakan;
perhambaan/per·ham·ba·an/ n perbudakan; hal menjadi hamba: ~ antarsesama manusia tidak dibenarkan


Posting Komentar

0 Komentar